Mobil Kuno dan Antik Juga Selalu Aktual
Barang-barang
itu dipahami sebagai karya budaya masa lalu yang wajib dirawat, dan
dipelajari karena mereka merupakan jejak yang membentuk atau mewarnai
kultur sekarang dan yang akan datang.
Fiat kuno, sosoknya tetap memikat
Ada sekitar 20-an mobil kuno masuk ke kompleks Tembi Rumah Budaya.
Merek mereka aneka rupa, dan yang pasti usianya sudah lumayan uzur,
karena itu disebut kuno. Apa maksud mobil-mobil uzur itu singgah di Tembi, apa karena sama-sama kuno?
Di Tembi Rumah Budaya
memang tersimpan banyak sekali benda kuno. Ada keris, ada tombak, ada
kitab-kitab. Tentu saja, benda-benda kuno tersebut disimpan di Tembi
bukan karena keampuhan daya magisnya atau karena punya tuah. Namun,
barang-barang itu dipahami sebagai karya budaya masa lalu yang wajib
dirawat, dan dipelajari karena mereka merupakan jejak yang membentuk
atau mewarnai kultur sekarang dan yang akan datang. Itu pula sebab Tembi memahami masa lalu adalah selalu aktual.
Duo Fiat
Begitu
pun mobil kuno. Pada hakikatnya mobil kuno sama dengan benda-benda kuno
lainnya. Padanya terdapat latar belakang kesejarahan yang menjadi
kesinambungan dari keberadaan mobil dengan teknologi terkini. Benda itu
pun semakin tua semakin menarik karena juga semakin langka atau sulit
ditemukan. Kelangkaannya, keunikannya, ketidakadasamaannya dengan
barang baru.
Begitulah titik temu antara rombongan mobil kuno, yang sedang menggelar reli, dengan Tembi Rumah Budaya
pada Minggu, 17 Februari 2013. Stevie Sinung Wibowo (53) yang akrab
dipanggil Mas Tepi, sang penyelenggara reli mobil kuno, sengaja
menggunakan Tembi sebagai basis finish dari reli yang dikelolanya di bawah bendera Altamira Sport Management.
Reli
mobil kuno kali ini sebenarnya lebih untuk mangayubagya
“menyambutmeriahkan” pesta perkawainan Agha dan Satria. Kedua orang tua
mereka adalah Aris Djoko Suryono, SH. dan Hj. Kompol Sulasmi. Oleh
karena itu, reli mobil kuno ini dikemas dengan tema “Agha and Satria
Happy Wedding Tour”. Aris Djoko Suryono, SH adalah salah seorang pendiri
PPMKI (Perkumpulan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) DIY. PPMKI sendiri
berdiri tanggal 13 November 1979 di Jakarta dan Ketua pertamanya adalah
Solihin GP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar